Dana BOS SMPN 6 Bandar Lampung Diduga Menjadi Ladang Korupsi

RAKYATINDONESIA.CO.ID-TELUK BETUNG SELATAN – BANDAR LAMPUNG – TABIRNEWS (TN), Sabtu 3 Maret 2019 DIDUGA untuk raup keuntungan pribadi dari dana (BOS) dan dana (PIP), Mantan Oknum Kepala SMPN 6 BANDAR LAMPUNG inisial (KRN) melakukan berbagai macam modus dari tahun 2015➖2017.

Setelah 10 tahun (KRN) menjabat kepala SMPN 6 Bandar Lampung, kini jabatan kepsek pada tgl 24 Januari 2018 di gantikan oleh Meini Ida, S.Pd, saat ini (KRN) ditempatkan sebagai pengajar di SMPN 1 Bandar Lampung.

Bahwa untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional, perlu mendorong pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat melalui pengalokasian dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang transparan dan akuntabel, namun hal tersebut di salah artikan oleh mantan oknum kepsek (KRN).

Mulai dari jumlah murid yang di MARK-UP saat pengajuan dana BOS dan dengan menggelembungkan  anggaran penggunaan/belanja di beberapa komponen (BOS), di antaranya pengembangan perpustakaan, kegiatan ulangan, perawatan sekolah, membantu siswa miskin dan Biaya lainya jika seluruh komponen 1 sd 12 sudah terpenuhi pendanaannya dari BOS, hal tersebut selalu dilakukan  (KRN) per triwulan setiap tahunnya.

Pada tahun ajaran 2015/16 semester 2 jumlah murid SMPN 6 BANDAR LAMPUNG adalah 1.482 di antaranya Kls 7 =613 murid saat kenaikan kelas menjadi 583 murid, sedangkan – Kls 8 =438 murid saat kenaikan kelas menjadi 420 murid, – Kls 9 =431 murid.

Tahun 2016/17 semester 2 adalah 1.534 murid Kls 7 =529 murid saat kenaikan kelas menjadi 478 murid, – Kls 8 =583 murid saat kenaikan kelas menjadi 502 murid, – Kls 9 =420 murid.

Tahun 2017/18 semester 2 adalah 1.297 murid Kls 7 =317 murid – Kls 8 =478 murid – Kls 9 =502 murid.

DIDUGA -44 murid di tahun 2016 dan -132 murid di tahun 2017, selama 2 (dua) tahun sebanyak -176 murid yang hilang/fiktif.

Di tahun 2015 pada Komponen pengembangan perpustakaan Rp 99.195.000. –  Kegiatan ulangan dan ujian triwulan 3 sebesar Rp 29.205.000. – Perawatan sekolah Rp 135.085.000. – membantu siswa miskin Rp 20.400.000.

Di tahun 2016 pada komponen pengembangan perpustakaan. Rp 235.434.000. – kegiatan ulangan dan ujian Rp 27.903.550. – perawatan sekolah Rp 123.662.250. – membantu siswa miskin Rp 26.962.000. – biaya lainya jika seluruh komponen 1 sd 12 telah terpenuhi pendanaannya dari bos Rp 105.450.000.

Di tahun  2017 pada komponen, pengembangan perpustakaan untuk triwulan 1,3,4 dianggarkan juga sebesar Rp 108.263.783. – kegiatan evaluasi pembelajaran Rp 65.435.476. – Pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana sekolah Rp 126.718.000. – Biaya lainnya Rp 17.902.500.

Beberapa komponen penggunaan dana (BOS) yang tidak diyakini kebenarannya, Seperti komponen no 10 membantu siswa miskin pada tahun 2015 dan 2016 sebesar 56.382.000 juta, padahal pada tahun 2015 murid yang mendapatkan  (PIP) sebanyak 969 murid, tahun berikutnya 2016 yang mendapatkan (PIP) sebanyak 1.132 murid, jadi murid yang mana lagi yang dibantu dari dana (BOS).

Terkait selisih jumlah murid, beberapa komponen penggunaan dana (BOS) dan dana  (PIP), DIDUGA adalah modus Oknum mantan kepala sekolah (KRN) untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari dana (BOS) di SMPN 6 Bandar Lampung pada tahun 2015 sampai tahun 2017 Jumlah dana yang dikelola (KR) mencapai 4,296 M, selama 3 (TIGA) tahun.

Pada saat dimintai Keterangan melalui telepon seluler (KRN) menjawab, “Maafkan saya tidak kepala sekolah lagi saya sudah diganti”, jawab nya.

Pada hari Kamis 1 Maret 2019, tabirnews meminta izin kepada (KRN) agar bersedia untuk di telpon, “Boleh kok video call aja, masalah sekolah ada bendahara dan setiap tahun sudah diperiksa dan dilaporkan ke inspektorat bpj kok insha allah orang periksa ada temuan tetapi tak seperti yg diduga dan selesai”, terangnya.

Pada saat media tabirnews menjelaskan kepada (KRN) melalui telepon terkait jumlah murid pada tahun 2015/2016 semester 2, tiba-tiba (KRN) mengatakan, “maaf mas saya harus masuk kelas untuk mengajar nanti kita kita lanjutkan lagi”, tutup nya.

Beberapa jam kemudian (KRN) mengirim pesan melalui WA, “Aduh besok aja aku lagi gak sehat ni mhn maaf”, pesan nya.

Keesokan harinya kembali (KRN) kembali mengirim pesan melalui WA, “Saya mau jawab apa bingung saya, Tak masalah selama saya menjabat saya ada bendahara sekolah seiring dengan itu ada pemeriksaan dari bawasko.inspektorat .bpk propinsi dan bpk pusat.alham dulila tak ada masalah.apalagi yg mau diangkat pelaporan onlene jelas jumlah murid juga jelas gak pernah di mark up.memang siswa smpn 6 zaman itu terbanyak tapi binalingkungan semua.jelas kan. Jangan cari cari kesalahan gak ada untungnya kita bekeeja untuk negara dan berharap redho allah amin”, itu jawaban dari Oknum mantan Kepala SMPN 6 BANDAR LAMPUNG (KRN) yang kini menjadi guru di SMPN 1 BANDAR LAMPUNG.

Jawaban dari mantan kepsek tersebut, tidak mengacu pada pertanyaan, lain yang ditanya lain yang dijawab.(Red)