RakyatIndonesia.co.id – Untuk memberikan kenyamanan ekstra bagi para pemudik yang tiba di Ibu Kota pada malam hari, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi mengoperasikan layanan bus angkutan malam hari (Amari) di dua terminal utama: Terminal Pulo Gebang dan Terminal Kampung Rambutan. Langkah ini menjadi angin segar bagi para pemudik yang kerap kesulitan mencari transportasi lanjutan di tengah malam, terutama setelah menempuh perjalanan jauh dari kampung halaman.
Gambar Istimewa: beritajakarta.id
Di Terminal Pulo Gebang, Pemprov DKI melalui TransJakarta menyediakan lima trayek bus Amari yang siap mengantar pemudik ke berbagai titik penting di Jakarta. Lima trayek tersebut mencakup rute: Pulo Gebang–Senen, Pulo Gebang–Tanjung Priok, Pulo Gebang–Kampung Rambutan, Pulo Gebang–Pasar Minggu, dan Pulo Gebang–Kalideres. Dengan kehadiran trayek ini, warga tak perlu lagi merasa cemas akan sulitnya transportasi malam hari di kota besar seperti Jakarta.
Komandan Regu Terminal Pulo Gebang, Badman Harahap, mengatakan bahwa program ini ditujukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemudik, khususnya mereka yang tiba di malam hari. “Pemudik tidak perlu risau dan bingung untuk meneruskan perjalanannya sampai tujuan akhir di malam hari,” ujar Badman dalam pernyataan resminya pada Minggu (6/4/2025).
Tak hanya menyediakan armada, Pemprov DKI juga memastikan aspek keamanan dan kenyamanan selama 24 jam penuh. Tercatat, sebanyak 155 personel gabungan disiagakan di posko pengamanan Terminal Pulo Gebang. Mereka terdiri dari unsur Dinas Perhubungan (27 orang), petugas keamanan (25 orang), petugas kebersihan (6 orang), serta teknisi (10 orang). Di sisi keamanan, aparat gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, Polsek Cakung, dan Brimob ikut terlibat dengan total 63 personel, ditambah Satpol PP (10 orang) dan POM TNI AD (2 petugas).
Sementara itu, Terminal Kampung Rambutan juga tak kalah sigap dalam memfasilitasi arus balik pemudik. Mulyono, selaku Pengendali Terminal, menyebutkan bahwa terdapat 12 trayek Amari yang siap beroperasi di lokasi tersebut. Rinciannya, lima unit TransJakarta Koridor VII melayani rute Kampung Rambutan–Kampung Melayu, dan tujuh unit Mikrotrans turut disiapkan untuk beroperasi sejak pukul 05.00 hingga 21.00 WIB.
Menurut Mulyono, koordinasi telah dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk operator TransJakarta, Mikrotrans, serta penyedia angkutan perbatasan. “Kita sudah berkoordinasi dengan operator yang ada supaya penumpang yang tiba dini hari bisa cepat terlayani sampai ke tempat tujuan masing-masing,” jelasnya.
Program ini tidak hanya memberikan solusi praktis bagi warga, tetapi juga mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mendukung mobilitas publik secara inklusif. Di tengah tantangan arus balik Lebaran yang padat, kehadiran layanan Amari ini bisa menjadi contoh nyata bagaimana pelayanan publik yang responsif dan adaptif mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung.
Kesimpulannya, inisiatif Pemprov DKI Jakarta menghadirkan bus Amari menjadi langkah strategis yang patut diapresiasi. Dengan penyediaan trayek malam hari di dua terminal besar serta dukungan personel pengamanan yang lengkap, pemudik kini bisa lebih tenang melanjutkan perjalanan ke rumah masing-masing meskipun tiba di malam hari. Jakarta menunjukkan komitmennya dalam melayani warganya, kapan pun mereka datang.