Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat lonjakan signifikan dalam volume kendaraan yang kembali ke wilayah Jabodetabek usai libur Lebaran 2025. Selama periode 31 Maret hingga 3 April 2025, tercatat sebanyak 685.079 kendaraan telah melintasi berbagai gerbang tol utama menuju ibu kota dan sekitarnya.
Angka tersebut merupakan hasil rekapitulasi arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) utama, yaitu GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama dan GT Fungsional Japek II Selatan, GT Cikupa, serta GT Ciawi. Lonjakan ini mencerminkan peningkatan sebesar 32,4% dibandingkan kondisi lalu lintas normal yang biasanya berada di angka 517.468 kendaraan.
Gambar Istimewa: kompas.com
Menurut keterangan resmi dari Lisye Octaviana, selaku Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, lalu lintas arus balik yang mengarah ke Jabodetabek dari berbagai penjuru menunjukkan tren peningkatan tajam. Terutama dari arah Timur, yang mencakup kawasan Trans Jawa dan Bandung, dengan total volume kendaraan mencapai 343.427 unit atau 50,1% dari total arus balik.
Lonjakan Lalu Lintas Terbesar Datang dari Arah Timur
Secara lebih rinci, kendaraan yang masuk ke Jabodetabek dari arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama tercatat sebanyak 177.014 unit, yang merupakan peningkatan 77,9% dibandingkan lalu lintas normal. Sementara itu, dari arah Bandung yang melewati GT Kalihurip Utama dan GT Fungsional Japek II Selatan, tercatat 166.413 kendaraan, naik 50,6% dari biasanya.
Gabungan dari dua jalur utama tersebut menghasilkan volume lalu lintas sebesar 343.427 kendaraan, melonjak 63,6% dari rata-rata normal. Fakta ini menegaskan bahwa jalur timur merupakan kontributor terbesar dalam arus balik ke Jabodetabek tahun ini.
Arus dari Barat dan Selatan: Stabil hingga Meningkat Moderat
Berbeda dari jalur timur, arah barat yang mencakup kendaraan dari wilayah Merak melalui GT Cikupa mencatat jumlah 181.344 kendaraan. Menariknya, volume ini justru sedikit menurun 2,7% dibandingkan kondisi normal. Penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kemungkinan pergeseran waktu perjalanan pemudik dari arah barat atau penggunaan jalur alternatif.
Sementara itu, dari arah selatan yang biasanya didominasi arus dari kawasan Puncak, volume kendaraan yang masuk melalui GT Ciawi mencapai 160.308 unit. Angka ini mencerminkan peningkatan sebesar 32,4% dari lalu lintas harian biasa, mengindikasikan bahwa jalur selatan juga mengalami lonjakan signifikan, meski tidak sebesar jalur timur.
Distribusi Lalu Lintas Berdasarkan Arah
Untuk memberikan gambaran yang lebih utuh, berikut rincian distribusi arus balik ke Jabodetabek berdasarkan arah perjalanan:
-
Arah Timur (Trans Jawa & Bandung):
-
GT Cikampek Utama: 177.014 kendaraan
-
GT Kalihurip Utama & GT Fungsional Japek II Selatan: 166.413 kendaraan
-
Total: 343.427 kendaraan (naik 63,6%)
-
-
Arah Barat (Merak):
-
GT Cikupa: 181.344 kendaraan (turun 2,7%)
-
-
Arah Selatan (Puncak):
-
GT Ciawi: 160.308 kendaraan (naik 32,4%)
-
Upaya Jasa Marga Antisipasi Lonjakan
Menanggapi lonjakan ini, Jasa Marga telah mengoptimalkan pengelolaan lalu lintas dengan berbagai upaya seperti rekayasa lalu lintas, penambahan petugas operasional, serta pemantauan real-time melalui CCTV dan traffic monitoring system. Perusahaan juga terus menghimbau masyarakat untuk melakukan perjalanan balik secara bertahap guna menghindari kepadatan ekstrem.
Arus balik Lebaran 2025 ke wilayah Jabodetabek mengalami lonjakan signifikan, dengan total lebih dari 685 ribu kendaraan tercatat selama empat hari pasca libur. Arah timur menjadi kontributor utama, diikuti oleh selatan dan barat. Dengan adanya peningkatan tajam ini, kesiapan infrastruktur jalan tol serta koordinasi antar instansi menjadi kunci penting dalam menjaga kelancaran mobilitas masyarakat. Ke depannya, evaluasi dan penyesuaian strategi pengelolaan lalu lintas akan terus dibutuhkan untuk mengantisipasi lonjakan serupa di masa mendatang.