Kebiasaan Menggunakan Ponsel Sebelum Tidur Bisa Tingkatkan Risiko Insomnia Hingga 59%

Di era digital saat ini, menggunakan ponsel sebelum tidur telah menjadi kebiasaan yang sulit dihindari. Baik untuk mengecek media sosial, menonton film, atau sekadar membaca

Redaksi

Di era digital saat ini, menggunakan ponsel sebelum tidur telah menjadi kebiasaan yang sulit dihindari. Baik untuk mengecek media sosial, menonton film, atau sekadar membaca pesan, hampir setiap orang memiliki rutinitas ini sebelum beristirahat di malam hari. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini dapat berdampak serius pada kualitas tidur?

Gambar Istimewa: cloudfront.net

Menurut laporan yang dikutip dari Antara pada Rabu (2/4/2025), hanya dalam waktu satu jam penggunaan layar sebelum tidur, risiko insomnia dapat meningkat hingga 59%, serta berpotensi mengurangi durasi tidur hingga 24 menit. Fakta ini semakin memperkuat hubungan antara paparan layar sebelum tidur dan gangguan tidur yang sering terjadi.

Penggunaan Layar, Faktor Utama Gangguan Tidur

Penelitian yang dilakukan oleh Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia mengungkap bahwa penggunaan layar adalah faktor utama dalam gangguan tidur, terlepas dari jenis aktivitas yang dilakukan. Ini berarti, baik itu bermain media sosial atau menonton video, keduanya memiliki dampak yang hampir sama terhadap pola tidur seseorang.

“Kami tidak menemukan perbedaan signifikan antara penggunaan media sosial dan aktivitas layar lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan layar itu sendiri merupakan faktor utama dalam gangguan tidur, bukan sekadar jenis konten yang dikonsumsi,” ungkap Gunnhild Johnsen Hjetland, penulis utama studi tersebut.

Dampak Penggunaan Layar pada Kualitas Tidur

Studi ini melibatkan lebih dari 45.000 mahasiswa berusia 18 hingga 28 tahun, sebuah kelompok yang dikenal memiliki masalah tidur yang cukup umum terjadi. Gangguan tidur yang mereka alami dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan dan kesejahteraan mereka, membuat penelitian ini menjadi sangat relevan bagi generasi muda.

Temuan dari penelitian ini mengungkap bahwa penggunaan layar sebelum tidur dapat mengganggu tidur melalui empat mekanisme utama, yaitu:

  1. Notifikasi yang mengganggu istirahat – Bunyi atau getaran dari ponsel dapat membangunkan pengguna atau menghambat tidur nyenyak.
  2. Waktu layar menggantikan waktu tidur – Semakin lama seseorang menghabiskan waktu di depan layar, semakin berkurang waktu tidurnya.
  3. Meningkatkan kewaspadaan – Aktivitas di layar dapat merangsang otak, membuat seseorang lebih sulit untuk tertidur.
  4. Paparan cahaya layar mengganggu ritme sirkadian – Cahaya biru dari layar ponsel dapat menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur pola tidur.

Belum Ada Hubungan Sebab-Akibat yang Jelas

Meskipun penelitian ini menyediakan bukti kuat tentang hubungan antara penggunaan layar dan gangguan tidur, belum ada kepastian apakah penggunaan layar menyebabkan insomnia secara langsung. Ada kemungkinan bahwa orang yang sudah mengalami insomnia lebih cenderung menggunakan layar sebagai bentuk pelarian atau pengalihan.

Namun, para peneliti tetap merekomendasikan menjauhkan perangkat elektronik dari tempat tidur untuk mendapatkan tidur yang lebih berkualitas. Dengan membatasi penggunaan layar sebelum tidur, seseorang dapat meningkatkan durasi dan kualitas istirahatnya, yang pada akhirnya berdampak positif pada kesehatan secara keseluruhan.

Kebiasaan menggunakan ponsel sebelum tidur dapat memberikan dampak negatif yang signifikan pada kualitas tidur, meningkatkan risiko insomnia hingga 59%. Meskipun hubungan sebab-akibatnya belum sepenuhnya dipahami, studi menunjukkan bahwa penggunaan layar sebelum tidur mengganggu ritme alami tubuh, membuat seseorang lebih sulit untuk tertidur. Oleh karena itu, demi kesehatan yang lebih baik, disarankan untuk mengurangi penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur dan menciptakan rutinitas tidur yang lebih sehat.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post