Bali kembali menjadi primadona destinasi liburan, terbukti dari lonjakan penyeberangan selama masa libur Lebaran 1446 Hijriah. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melaporkan bahwa sebanyak 42.108 orang dan 12.775 kendaraan telah menyeberang dari Pulau Jawa ke Bali pada Sabtu, 5 April 2025.
Gambar Istimewa: wartaindonesia.id
Menurut Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, pergerakan tinggi ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan momen libur panjang untuk berwisata, khususnya ke Bali yang selalu menjadi magnet pariwisata domestik.
“Lonjakan signifikan terjadi dalam arus Lebaran 2025 dari arah Jawa ke Bali,” ujar Shelvy dalam pernyataan resminya pada Minggu, 6 April 2025.
Penyeberangan dilakukan melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Jalur ini memang menjadi akses utama bagi pemudik maupun wisatawan yang ingin menjangkau Bali melalui jalur darat.
Lonjakan Kendaraan Logistik dan Transportasi Umum
Tak hanya wisatawan, peningkatan arus juga terlihat pada kendaraan logistik. Kendaraan truk mengalami kenaikan hingga 69 persen, sementara jumlah bus melonjak 21 persen dibandingkan tahun lalu. Fakta ini menandakan adanya aktivitas ekonomi yang terus bergerak meski dalam suasana libur panjang.
Shelvy menjelaskan bahwa data tersebut mencerminkan pemulihan mobilitas masyarakat pasca pandemi dan adaptasi terhadap pola libur Lebaran yang kini semakin dinamis.
“Secara keseluruhan, dari H-10 hingga H+3 Lebaran, telah tercatat 370.668 orang dan 86.733 kendaraan menyeberang dari Jawa ke Bali,” lanjutnya.
Koordinasi Cuaca Ekstrem dan Langkah Antisipasi
Dalam menghadapi lonjakan arus penyeberangan ini, ASDP juga menjalin koordinasi erat dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Tujuannya adalah untuk memantau potensi cuaca ekstrem yang bisa berdampak pada keselamatan pelayaran.
Shelvy menuturkan bahwa ASDP telah menerima informasi mengenai kemungkinan gangguan cuaca di wilayah sekitar Lintang Selatan. Sebagai langkah antisipatif, sistem peringatan dini akan diperkuat melalui SOP gabungan antara BMKG, ASDP, dan unsur Forkopimda setempat.
“Kami tak hanya memantau kondisi laut, tapi juga mengoptimalkan manajemen kantong parkir di pelabuhan, agar tidak terjadi penumpukan saat arus balik mencapai puncaknya,” kata Shelvy.
Pelayanan Maksimal Jadi Fokus ASDP
Menghadapi tingginya volume penyeberangan, ASDP menegaskan komitmennya untuk memberikan layanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu. Salah satu strategi yang diutamakan adalah penguatan manajemen arus kendaraan dan penumpang, termasuk pemanfaatan teknologi digital untuk pemesanan tiket serta monitoring trafik secara real-time.
Libur Lebaran 2025 menjadi momentum penting bagi ASDP dan pelabuhan penyeberangan di Indonesia, khususnya rute Jawa-Bali. Lonjakan penumpang dan kendaraan tidak hanya mencerminkan semangat berlibur masyarakat, tapi juga geliat pemulihan ekonomi dan mobilitas nasional. Dengan koordinasi lintas instansi dan antisipasi cuaca ekstrem, ASDP menunjukkan kesiapan untuk menjaga kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.