WHO Desak AS Kembali Kucurkan Dana untuk Kesehatan Global

Rakyatindonesia.co.id, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan dukungan pendanaan bagi sektor kesehatan global. Permintaan ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal WHO,

Redaksi

Rakyatindonesia.co.id, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan dukungan pendanaan bagi sektor kesehatan global. Permintaan ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang menegaskan bahwa langkah tersebut tidak hanya bermanfaat bagi dunia, tetapi juga untuk keamanan dan kesejahteraan AS sendiri.

Kami meminta AS untuk mempertimbangkan kembali dukungannya terhadap kesehatan global. Ini tidak hanya menyelamatkan nyawa di seluruh dunia, tetapi juga membuat AS lebih aman dengan mencegah penyebaran wabah secara internasional,” ujar Tedros dalam pernyataannya.

Gambar Istimewa: arahkita.com

Menurut Tedros, investasi dalam kesehatan global memiliki dampak luas terhadap stabilitas ekonomi dunia. “Karena kesehatan adalah kekayaan, memerangi penyakit di seluruh dunia berarti mendukung pertumbuhan dan stabilitas ekonomi global — yang juga menguntungkan AS,” tambahnya.

Dampak Berakhirnya Program PEPFAR

Salah satu perhatian utama WHO adalah berakhirnya Rencana Darurat Presiden AS untuk Penanggulangan AIDS (PEPFAR). Program ini sebelumnya menjadi tulang punggung dalam menyediakan layanan perawatan HIV di lebih dari 50 negara. Dengan dihentikannya pendanaan, layanan vital ini kini terancam.

“Gangguan terhadap program perawatan HIV dapat membatalkan kemajuan yang telah dicapai selama 20 tahun terakhir. Ini bisa menyebabkan lebih dari 10 juta kasus HIV tambahan dan sekitar 3 juta kematian terkait HIV — lebih dari tiga kali lipat jumlah kematian tahun lalu,” jelas Tedros.

Program PEPFAR yang dimulai sejak 2003 telah menyelamatkan jutaan nyawa di berbagai belahan dunia. WHO menegaskan bahwa tanpa dukungan AS, banyak negara berkembang akan kesulitan dalam mengendalikan penyebaran HIV dan menyediakan pengobatan bagi pasien.

Ancaman Lonjakan Kasus Malaria

Selain HIV, upaya global melawan malaria juga terancam akibat pemotongan dana AS. Dalam dua dekade terakhir, AS telah menjadi donor bilateral terbesar dalam memerangi malaria, membantu mencegah sekitar 2,2 miliar kasus dan menyelamatkan 12,7 juta nyawa di seluruh dunia.

Tedros memperingatkan bahwa jika gangguan pendanaan ini berlanjut, dunia bisa menghadapi lonjakan 15 juta kasus malaria dan 107.000 kematian tambahan hanya dalam waktu satu tahun. Dampak ini akan terasa paling berat di negara-negara berkembang yang sangat bergantung pada bantuan internasional untuk program pencegahan dan pengobatan malaria.

Keputusan Kontroversial AS Mundur dari WHO

Desakan WHO ini muncul setelah keputusan kontroversial dari Presiden AS saat itu, Donald Trump, yang menandatangani perintah eksekutif pada Januari lalu untuk menarik AS dari keanggotaan WHO. Langkah ini memutus dukungan keuangan AS bagi organisasi tersebut, yang selama bertahun-tahun menjadi salah satu kontributor utama bagi berbagai program kesehatan global.

Keputusan AS untuk mundur dari WHO mendapat kritik luas dari komunitas internasional dan para ahli kesehatan. Banyak pihak khawatir bahwa tanpa keterlibatan AS, upaya mengatasi pandemi global dan penyakit menular lainnya akan menjadi jauh lebih sulit.

Tedros menegaskan bahwa kolaborasi global adalah kunci untuk melindungi kesehatan masyarakat di seluruh dunia, termasuk di AS. “Kesehatan global adalah tanggung jawab bersama. Tidak ada negara yang aman sampai semua negara aman,” pungkasnya.

Desakan WHO kepada AS untuk kembali mendanai kesehatan global didasarkan pada kekhawatiran yang mendalam terhadap dampak penghentian program vital seperti PEPFAR dan upaya memerangi malaria. Tanpa dukungan AS, jutaan nyawa di seluruh dunia berada dalam risiko. WHO mengingatkan bahwa investasi dalam kesehatan global tidak hanya menyelamatkan nyawa di negara lain, tetapi juga melindungi AS dari potensi wabah dan memperkuat stabilitas ekonomi global. Kolaborasi internasional tetap menjadi fondasi utama dalam menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post