Xiaomi Bangun Prosesor Sendiri, Siap Tantang Dominasi Qualcomm dan MediaTek

RakyatIndonesia.co.id – Xiaomi kembali memanaskan persaingan di industri semikonduktor dengan langkah berani: mengembangkan chip prosesor (SoC) milik mereka sendiri. Setelah sebelumnya mundur dari proyek serupa,

Redaksi

RakyatIndonesia.co.id – Xiaomi kembali memanaskan persaingan di industri semikonduktor dengan langkah berani: mengembangkan chip prosesor (SoC) milik mereka sendiri. Setelah sebelumnya mundur dari proyek serupa, perusahaan teknologi asal Tiongkok ini kini menunjukkan sinyal kuat untuk kembali menantang raksasa seperti Qualcomm dan MediaTek.

Gambar Istimewa: trnd.my.id

Langkah ini bukan sekadar eksperimen, tapi bagian dari strategi besar Xiaomi untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok chip eksternal, sekaligus memperkuat kendali atas perangkat keras dan perangkat lunak di ekosistem produknya.

Desain Chip Canggih, Tapi Realistis

Rumor yang sempat beredar menyebutkan bahwa Xiaomi tengah menggarap SoC dengan teknologi fabrikasi 3 nanometer (nm). Namun, laporan terbaru dari sumber terpercaya di industri membantah kabar tersebut. Alih-alih menggunakan proses manufaktur tercanggih, Xiaomi memilih untuk membangun chip mereka menggunakan node TSMC N4P, sebuah teknologi 4nm yang sudah lebih matang dan stabil.

Keputusan ini menunjukkan pendekatan realistis Xiaomi, yang tampaknya lebih mengutamakan keseimbangan antara performa, efisiensi daya, dan biaya produksi, ketimbang sekadar mengejar angka teknologi tercanggih.

Spesifikasi CPU: Kuat tapi Bukan Flagship

Berdasarkan bocoran teknis yang beredar di dunia maya, SoC Xiaomi akan memiliki konfigurasi CPU octa-core (delapan inti) dengan susunan 1+3+4. Inti utamanya adalah Cortex X925 yang beroperasi di kecepatan 3.2GHz, didukung oleh tiga inti Cortex A725 pada 2.6GHz, serta empat inti hemat daya Cortex A520 di 2.0GHz.

Dari konfigurasi ini, terlihat bahwa Xiaomi tidak langsung menyasar segmen flagship, melainkan mencoba menyasar kelas menengah premium—kemungkinan besar untuk perangkat seperti Xiaomi 15S yang direncanakan rilis pada 2025.

GPU Kuat: Siap Saingi Adreno

Yang cukup mengejutkan adalah sektor grafis. SoC Xiaomi disebut akan menggunakan GPU IMG DXT72 dari Imagination Technologies, yang beroperasi pada frekuensi 1.3GHz. Meskipun bukan nama populer seperti Adreno atau Mali, performa awal GPU ini diprediksi bisa mengalahkan Adreno 740 yang digunakan pada Snapdragon 8 Gen 2—chip yang dipakai di banyak ponsel flagship Android saat ini.

Jika prediksi ini terbukti benar, Xiaomi bisa menghadirkan pengalaman gaming dan multimedia premium di kelas harga yang lebih terjangkau, sekaligus menciptakan tekanan baru bagi kompetitor.

Integrasi ISP dan Kolaborasi Strategis

Tak hanya CPU dan GPU, Xiaomi juga dikabarkan sedang mengembangkan Image Signal Processor (ISP) miliknya sendiri. Komponen ini sangat penting untuk mengelola pemrosesan gambar dari kamera smartphone—fitur yang kini menjadi faktor penentu dalam keputusan pembelian konsumen.

Sementara itu, untuk modul penting lainnya seperti modem 5G dan DSP (Digital Signal Processor), Xiaomi mungkin masih akan bekerja sama dengan pihak ketiga seperti MediaTek, Synopsys, atau bahkan Huawei, tergantung pada ketersediaan dan dinamika geopolitik global.

Langkah Strategis untuk Mandiri Teknologi

Inisiatif Xiaomi membangun SoC sendiri tak lepas dari ambisi jangka panjang mereka untuk menguasai lebih banyak aspek teknologi dalam ekosistem produknya. Dengan memiliki chip sendiri, Xiaomi bisa melakukan optimasi mendalam antara perangkat keras dan perangkat lunak, seperti yang dilakukan Apple dengan chip seri A dan M mereka.

Kendali penuh atas rantai pasok juga menjadi keuntungan besar, terutama di tengah ketidakpastian global seperti pembatasan ekspor dari Amerika Serikat yang bisa memengaruhi akses terhadap teknologi manufaktur chip canggih.

Meski jalannya tidak mudah, Xiaomi tampaknya siap menghadapi tantangan ini, bahkan jika harus melewati rintangan geopolitik dan persaingan ketat dengan pemain lama.

Xiaomi Siap Masuk Babak Baru di Dunia Semikonduktor

Dengan mulai mengembangkan SoC sendiri, Xiaomi menandai awal era baru dalam strategi teknologinya. Langkah ini tak hanya menjanjikan performa dan efisiensi biaya lebih baik, tetapi juga menjadi sinyal bahwa Xiaomi siap untuk bertransformasi dari sekadar produsen perangkat menjadi perusahaan teknologi penuh dengan kapabilitas end-to-end.

Meski tantangan besar menanti, terutama dari sisi teknis dan geopolitik, niat Xiaomi untuk lebih mandiri dalam hal chipset menunjukkan keberanian dan visi jangka panjang. Bila berhasil, ini bisa menjadi game-changer bukan hanya bagi Xiaomi, tetapi juga lanskap persaingan smartphone global secara keseluruhan.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Ikuti kami :

Tags

Related Post