RakyatIndonesia.co.id – Manchester City tengah memasuki babak baru dalam sejarah mereka setelah sang maestro lini tengah, Kevin De Bruyne, mengonfirmasi akan meninggalkan klub pada akhir musim ini. Setelah satu dekade penuh kontribusi luar biasa, keputusan ini mengundang banyak pertanyaan di kalangan pendukung dan pengamat sepak bola: apa yang mendorong perpisahan ini dan bagaimana rencana City ke depannya?
Gambar Istimewa: zonautara.com
Dalam pernyataan emosional yang disampaikannya melalui media sosial, De Bruyne menulis, “Suka atau tidak, saatnya untuk berpisah.” Meski kalimat itu terdengar ambigu, kini teka-teki di balik keputusan tersebut akhirnya terjawab setelah pelatih City, Pep Guardiola, memberikan klarifikasi.
Bukan Keinginan De Bruyne, Melainkan Keputusan Klub
Dalam konferensi pers yang digelar usai pengumuman tersebut, Guardiola menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak De Bruyne bukan berasal dari sang pemain. Sebaliknya, keputusan ini sepenuhnya datang dari manajemen klub, termasuk dirinya dan Direktur Olahraga City, Txiki Begiristain.
“Keputusan ini adalah keputusan klub, dan memang itu keputusan klub,” ujar Guardiola.
Pernyataan itu sekaligus mengonfirmasi bahwa sejak beberapa waktu lalu, terutama ketika Guardiola menolak berkomentar soal masa depan De Bruyne pada Februari lalu, keputusan tersebut sudah mulai terbentuk di internal klub.
Kondisi Fisik Menurun Jadi Faktor Penentu
Meskipun De Bruyne masih memiliki kemampuan bermain di level tertinggi, Guardiola mengungkapkan bahwa penurunan kondisi fisik akibat cedera berkepanjangan menjadi pertimbangan utama dalam tidak diperpanjangnya kontraknya. Dalam dua musim terakhir, pemain asal Belgia itu memang seringkali absen karena masalah otot dan kebugaran.
“Dalam dua musim terakhir, tubuhnya tidak mampu lagi mengikuti jadwal pertandingan yang ketat setiap tiga atau empat hari sekali,” kata Guardiola.
Ia juga menambahkan bahwa De Bruyne telah berjuang sepenuhnya, baik secara fisik maupun mental, untuk tetap tampil maksimal, namun tubuhnya mulai menunjukkan batas. Dalam dunia sepak bola modern yang menuntut intensitas tinggi dan konsistensi, kondisi seperti ini membuat klub perlu mengambil keputusan sulit demi kelangsungan performa tim.
Dampak Finansial: Hemat Ratusan Miliar
Tak bisa dipungkiri, keputusan melepas De Bruyne juga memiliki dampak finansial signifikan bagi Manchester City. Dikutip dari laporan The Telegraph, gelandang 32 tahun itu menerima gaji sekitar £400.000 per pekan, atau sekitar Rp 8 miliar. Dengan kepergiannya, klub akan menghemat lebih dari £21 juta (sekitar Rp 420 miliar) untuk musim depan.
Penghematan ini membuka peluang bagi City untuk berinvestasi ulang dalam merekrut pemain baru atau memperkuat sektor yang dianggap lebih krusial.
Florian Wirtz Jadi Target Pengganti?
Dengan pos De Bruyne yang akan segera kosong, perhatian kini tertuju pada siapa yang akan mengisi peran vital di lini tengah City. Nama yang paling santer dikaitkan adalah Florian Wirtz, gelandang muda berbakat milik Bayer Leverkusen. Wirtz saat ini tengah naik daun di Bundesliga dan menjadi target beberapa klub elite Eropa, termasuk Real Madrid.
Namun, upaya merekrut Wirtz bukanlah perkara mudah. Pemain berusia 20 tahun itu diperkirakan memiliki harga pasar di atas £100 juta, menjadikannya salah satu talenta muda paling mahal saat ini. Jika City serius mendatangkannya, mereka harus bersiap bersaing ketat di bursa transfer musim panas nanti.
Regenerasi dan Masa Depan Manchester City
Perpisahan dengan De Bruyne menandai awal dari fase regenerasi dalam skuad Manchester City. Klub yang dikenal memiliki kedalaman skuad yang luar biasa ini perlu memastikan transisi berjalan mulus agar tak mengganggu ambisi mereka di berbagai kompetisi.
Guardiola sendiri dikenal sebagai pelatih yang mampu meramu ulang timnya dengan efisien. Dengan dukungan penuh dari manajemen dan struktur klub yang solid, City memiliki modal kuat untuk tetap kompetitif di level tertinggi, meskipun kehilangan salah satu pemain terbaik dalam sejarah mereka.
Keputusan Manchester City untuk tidak memperpanjang kontrak Kevin De Bruyne bukan hanya soal uang, tetapi juga soal keberlanjutan performa tim dan kebutuhan akan pembaruan di lini tengah. Meski perpisahan ini penuh emosi, klub kini memiliki peluang untuk menyusun ulang kekuatan dan mengejar target ambisius mereka ke depan. Dengan penghematan besar dan potensi perekrutan pemain seperti Florian Wirtz, City tengah menapaki fase baru yang penuh tantangan namun juga menjanjikan masa depan cerah.