RakyatIndonesia, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akhirnya angkat bicara setelah resmi dipecat sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Keputusan pemecatan ini ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, bersama Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto pada tanggal 4 Desember 2024.
Dalam pernyataannya, Gibran mengaku menerima keputusan tersebut dengan sikap terbuka. “Kami menghargai dan menghormati keputusan partai,” ujarnya saat ditemui di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Selasa (17/12/2024).
Meski sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDIP, Gibran memastikan dirinya akan fokus mendukung dan bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. “Untuk saat ini, saya pribadi akan lebih fokus untuk membantu Bapak Presiden Prabowo,” tegasnya.
Gibran Masih Bungkam soal Rencana Politik Selanjutnya
Ketika ditanya soal kemungkinan bergabung dengan partai politik lain, Gibran memilih untuk tidak memberikan jawaban pasti. “Tunggu saja,” katanya singkat, memberikan sinyal bahwa publik harus bersabar menanti langkah politiknya ke depan.
Gambar Istimewa : detik.net.id
Pemecatan ini tidak hanya menimpa Gibran. Ayahnya, Presiden Ketujuh Joko Widodo (Jokowi), dan iparnya, Gubernur Sumatera Utara Terpilih Bobby Nasution, juga ikut diberhentikan sebagai kader PDIP. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Komarudin Watubun, Ketua Bidang Kehormatan PDIP, dalam sebuah video yang diunggah pada Senin (16/12/2024).
“DPP partai akan mengumumkan surat keputusan pemecatan terhadap Saudara Joko Widodo, Saudara Gibran Rakabuming Raka, dan Saudara Bobby Nasution, serta 27 anggota lain yang kena pemecatan,” ujar Komarudin. Keputusan ini disampaikan dalam forum yang dihadiri oleh seluruh ketua DPD PDIP dari berbagai daerah di Indonesia.
Pukulan Berat bagi Keluarga Jokowi
Pemecatan ini menjadi babak baru dalam perjalanan politik keluarga besar Presiden Jokowi. Hubungan erat antara Jokowi dan PDIP yang terjalin selama bertahun-tahun kini berakhir dengan cara yang mengejutkan. Keputusan ini dinilai sebagai langkah tegas PDIP dalam menjaga kedisiplinan dan kesolidan internal partai.
Namun, bagi Gibran, keputusan tersebut justru menjadi peluang untuk memperkuat komitmennya terhadap tugas sebagai Wakil Presiden. Ia menegaskan bahwa tugasnya saat ini adalah memastikan pemerintahan Presiden Prabowo berjalan dengan baik dan sesuai harapan rakyat.
Spekulasi Muncul: Apakah Gibran Akan Membentuk Poros Baru?
Pemecatan dari PDIP menimbulkan spekulasi di kalangan pengamat politik. Beberapa pihak menduga bahwa Gibran dan Jokowi tengah merancang strategi baru di luar bayang-bayang PDIP. Langkah politik berikutnya dari Gibran dan keluarga besar Jokowi menjadi sorotan utama, terutama di tengah dinamika politik nasional yang semakin kompetitif.
Meski demikian, Gibran tetap menunjukkan sikap tenang dan profesional dalam menyikapi situasi ini. Publik kini menunggu gebrakan apa yang akan diambil oleh tokoh muda ini di masa depan.
PDIP Tegaskan Pemecatan Adalah Langkah Tegas
Di sisi lain, PDIP melalui Komarudin Watubun menjelaskan bahwa keputusan pemecatan ini telah melalui proses yang matang. “Ini adalah bentuk kedisiplinan partai dan kami berharap semua pihak dapat memahaminya,” tegas Komarudin.
Langkah ini juga disebut sebagai bagian dari upaya PDIP untuk memperkuat struktur internal menjelang Pemilu 2029. Meski kehilangan sejumlah tokoh besar, PDIP optimis dapat terus melangkah dengan solid dan memenangkan hati rakyat.
Pemecatan Gibran Rakabuming Raka dari PDIP menjadi babak baru dalam dunia politik Indonesia. Sementara PDIP berusaha menjaga kedisiplinan internal, Gibran bertekad untuk tetap fokus pada tugasnya sebagai Wakil Presiden di pemerintahan Prabowo. Langkah politik selanjutnya dari Gibran dan keluarga Jokowi tentu akan menjadi perhatian besar masyarakat Indonesia, mengingat besarnya pengaruh mereka dalam panggung politik nasional.