RakyatIndonesia.co.id, Dalam ajang ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia hadir dengan strategi unik yang memancing perhatian, yaitu mengandalkan pemain muda. Keputusan ini dianggap sebagai bukti nyata komitmen pelatih Shin Tae-yong dalam mendukung visi PSSI untuk membangun fondasi kuat bagi masa depan sepak bola Indonesia. Meski keputusan tersebut menuai pro dan kontra, strategi ini sejatinya merupakan bagian dari regenerasi yang sangat dibutuhkan.
Regenerasi sebagai Fokus Utama
Langkah Timnas Indonesia menurunkan skuad U-22 di ASEAN Cup 2024 memang tidak biasa. Turnamen bergengsi tingkat Asia Tenggara ini biasanya menjadi ajang pembuktian kekuatan tim senior. Namun, Shin Tae-yong memiliki pandangan berbeda. Ia menjadikan ASEAN Cup sebagai arena pemanasan sebelum menghadapi SEA Games 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Lebih dari itu, ajang ini adalah kesempatan emas untuk menemukan bibit-bibit muda yang potensial untuk membawa Indonesia bersaing di panggung internasional.
Meski demikian, hasil yang diraih skuad Garuda tidak sesuai harapan. Mereka gagal melaju ke semifinal dan penampilan dianggap kurang memuaskan. Hal ini memicu kritik terhadap Shin, terutama dari publik yang berharap lebih. Namun, dari awal, sudah ditegaskan bahwa tujuan utama adalah memberi pengalaman kepada pemain muda.
Erick Thohir: Mendukung Keputusan Shin Tae-yong
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan dukungan penuh terhadap strategi Shin Tae-yong. Menurutnya, pelatih asal Korea Selatan ini telah menunjukkan dedikasi luar biasa selama empat tahun terakhir dalam membangun sepak bola Indonesia.
“Beliau percaya dengan rencana yang saya dan Federasi Sepak Bola Indonesia miliki,” ujar Erick Thohir seperti dikutip dari BolaSport.com. “(Shin) tulus dalam melaksanakannya dan menghormati visi PSSI demi kemajuan sepak bola Indonesia.”
Dukungan ini tidak terlepas dari fakta bahwa regenerasi menjadi keharusan. Apalagi, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang membawa skuad U-22 di turnamen sebesar ASEAN Cup 2024. Langkah ini memang berisiko, tetapi sejalan dengan visi jangka panjang yang diusung oleh PSSI.
Mimpi Besar Shin Tae-yong untuk Indonesia
Shin Tae-yong bukan hanya fokus pada regenerasi. Ia juga membawa mimpi besar untuk membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi. Salah satu tantangan besar yang menanti adalah putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Shin bertekad untuk membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, sesuatu yang selama ini hanya menjadi angan-angan bagi sepak bola nasional.
Selain itu, Shin juga dianggap berhasil membangun pondasi yang kokoh untuk timnas. Proses ini tidak hanya melibatkan pembinaan pemain muda, tetapi juga penguatan mental dan strategi permainan. Dengan kontraknya yang masih berlaku hingga 2027, Shin diharapkan dapat terus mengembangkan potensi timnas Indonesia.
Pentingnya Kesabaran dan Dukungan Publik
Keputusan untuk menurunkan pemain muda memang tidak mudah diterima oleh semua pihak, terutama saat hasil tidak sesuai ekspektasi. Namun, langkah ini perlu dipahami sebagai investasi jangka panjang. Regenerasi adalah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Dukungan dari masyarakat Indonesia sangat dibutuhkan agar visi besar ini dapat terwujud.
Erick Thohir menegaskan pentingnya menghormati apa yang telah diberikan Shin Tae-yong kepada sepak bola Indonesia. “Saya sangat menghormati kontribusi Shin Tae-yong. Keputusannya selalu didasari oleh keinginan tulus untuk memajukan sepak bola kita,” tutup Erick.
Dengan fokus pada regenerasi dan visi jangka panjang, Timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong menunjukkan bahwa sepak bola bukan hanya soal kemenangan instan, tetapi juga soal membangun masa depan yang lebih cerah. Turnamen seperti ASEAN Cup 2024 menjadi salah satu langkah awal untuk mewujudkan mimpi besar tersebut.